Kamis, 27 September 2012

Tugas 1 Ilmu Sosial Dasar

UPACARA ADAT NGEKAK SANGGER 

Upacara adat ngekak sangger adalah salah satu ritual adat yang ada di Indonesia , sampai saat ini upacara ngekak sangger masih di selenggarakan oleh masyarakat ‘Desa Lenggung’ kecamatan batang-batang , upacara tersebut di gunakan sebagai perantara dalam pernikahan . Ada pun cara-cara upacara adat ngekak sangger adalah sebagai berikut :
Tahap mencari jodoh
Dalam prosesi mencari jodoh ini di bedakan dalam 2 bagian yaitu :

1. Ngen-angen khabar / informasi
Ngen-angen khabar adalah proses dimana orang tua mencari kan isteri kepada anaknya yang sudah dewasa/baligh , dan anak tersebut sudah ingin menikah , kemudian orang tua tersebut meminta bantuan kepada seseorang yang di sebut sebagai "pangadek"
2. Arabas Pagar
Setelah menjalani prosesi Ngen-angen khabar maka tahap selanjutnya adalah Arabas Pagar , tahap ini di lakukan oleh pangadek . pangadek mencari calon pengantin / informasi apakah calon tersebut sudah mempunyai pasangan atau belum , informasi tersebut di dapat dari tetangga atau kerabat calon penganten , jika kedua mempelai sudah setuju atau sudah cocok maka masuk ke tahap tunangan atau lamaran. 

Nyabak Jajan atau Lamaran

Tahan Nyabak Jajan atau Lamaran adalah tahap dimana calon mempelai laki-laki mengirimkan seperangkat alat-alat keperluan mempelai wanita yang dibawa oleh rombongan kerabat keluarga pihak laki-laki secara beriringan seperti kain, sperangkat perhiasan, bedak, serta macam-macam jajan pasar. Tahapan tersebut dikenal oleh masyarakat dengan bhan-gibhan.
Setelah menerima pemberian ini maka pihak wanita akan membalas pemberian calon mempelai laki-laki dengan berbagai macam masakan kuliner yang juga dibawa oleh keluarga kerabat mempelai wanita. Prosesi ini disebut dengan istilah balessan /tongebbhan.
Setelah melalui kedua proses diatas maka sejak saat itulah sang gadis yang masih perawan sudah menjadi tunangan dari sang laki-laki.
Menjelang hari-hari pernikahan, kedua pihak mempelai mulai mengadakan persiapan-persiapan diantaranya “Mamapar Gigi” oleh calon wanita setelah itu mulai tahapan pingitan, dimana sang calon pengantin wanita tidak boleh keluar rumah agar tidak terkena sarapat /kerasukan roh halus
Selanjutnya setelah melalui proses tahapan diatas, maka tiba saatnya upacara yang sangat sakral "Ijab Kabul" dilaksanakan, prosesi tersebut biasanya dilaksanakan di rumah mempelai wanita.
Sehari menjelang dilaksanakannya upacara pernikahan adat di kediaman mempelai wanita, ada tradisi yang dilakukan oleh sesepuh wanita yang dituakan berpakaian serba tertutup, yang selanjutnya membawa kendi berisi air beserta dhamar kambhang (lampu minyak) untuk di percikkan disekitar jalan yang akan dilalui oleh para tamu, setelah selesai maka sesepuh tadi kembali ke rumah pengantin wanita dan meletakkan dhamar kambhang di kamar si penganten.


Pelaksanaan Upacara Penganten Adat "ngekak sangger".


Setelah semua tahapan telah selesai maka Pelaksanaan Upacara Penganten Adat “Ngekak Sangger” akan di gelar . Pagi hari rombongan pengantin pria yang akan menuju rumah mempelai wanita akan diiringi musik Saronen atau musik Hadrah. Dibelakannya beriringan pula para remaja serta sesepuh kerabat keluarga mempelai laki-laki membawa bermacam-macam bingkisan. Dalam iring-iringan ini Pengantin Pria dengan gagahnya menaiki Jaran Serek (kuda hias) mengenakan busana penganten yang belum lengkap.
Setelah tiba di pintu depan rumah mempelai wanita, rombongan mempelai pria akan disambut oleh seorang laki-laki dari keluarga mempelai wanita untuk menyelesaikan Pangadek, dalam proses tersebut terjadi dialog dengan kata-kata kiasan atau parsemon . jika pangadek sudah mendapat ijin dari pihak wakil keluarga mempelai wanita tadi, maka pengantin pria dipersilahkan masuk serambi rumah.
Di serambi depan rumah akan terdapat satu buah Sangger yang untaiannya lepas satu persatu. Dalam upacara adat ini penganten pria dituntut harus mengikat atau merangkai kembali untaian Sangger seperti semula, disinilah puncak proses dari upacara adat penganten tersebut dilaksanakan. Setelah acara tersebut, penganten pria akan bebenah dengan memakai hiasan penganten lengkap untuk bersiapa-siap menjemput penganten wanita pada acara penganten ngarak dengan berkeliling kampung di desanya sebagai tanda memberitahukan kepada masyarakat bahwa mereka resmi menempuh hidup baru dalam rumah tangga.


Makna "Penganten Ngekak Sangger".


Makna dari panganten ngekak sangger menurut sesepuh desa lenggung di kecamatan batang-batang adalah :
• Bahwa Pernikahan bagi orang-orang di pedesaan Sumenep bukanlah pertautan kedua mempelai, melainkan masuknya penganten pria kedalam keluarga besar sang isteri, seperti halnya sangger yang terdiri dari bilah-bilah bambu yang rapi tersusun dalam satu ikatan dan tahan dalam menghadapi tantangan hidup
• Mendidik penganten pria agar selalu arif, tertip, dan memegang sopan santun seperti halnya rangkaian Sangger.


Sumber : http://ceritapulaumadura.blogspot.fr/2011/11/tradisi-upacara-pengantin-ngekak.html
              <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Upacara_Adat_Penganten_Ngekak_Sangger">