Sabtu, 20 Oktober 2012

TOKOH WAYANG

Wayang Delem adalah cerita pewayangan asal bali 


Delem (lafal: dè-lêm) atau Melem (lafal: mè-lêm) merupakan salah satu tokoh punakawan (bahasa Bali: parêkan) dalam tradisi pewayangan di Bali. Delem bermata juling, lehernya gondok, dan tubuhnya pendek. Dalam pewayangan kulitnya berwarna merah tua. Delem bersifat angkuh, sombong, licik, dan suka omong besar. Di hadapan para ksatria dan para raja ia selalu tunduk, namun kepada orang yang lebih muda darinya ia bertingkah sombong. Dalam pewayangan Bali, Delem sangat terkenal dan sering muncul bersama dengan Sangut, melakukan dialog penuh lelucon namun terselip nasihat. Keduanya merupakan tokoh punakawan yang sifatnya jelek
  Saya memilih tokoh perwayangan Delem . Delem adalah tokoh perwayangan tradisi dari bali . Delem bermata juling, lehernya gondok, dan tubuhnya pendek. Dalam pewayangan kulitnya berwarna merah tua. Delem bersifat angkuh, sombong, licik, dan suka omong besar. Di hadapan para ksatria dan para raja ia selalu tunduk, namun kepada orang yang lebih muda darinya ia bertingkah sombong.
  Dalam mempresentasikan dengan tokoh politik saya memilih fauzi bowo. Beliau memiliki sifat yang hampir sama dengan pewayangan Delem. Beliau memiliki sifat yang angkuh dan sombong, itu terbukti dengan gayanya berbicara saat pemilihan Gubernur di Jakarta baru-baru ini. Beliau menganggap bahwa Jokowi tidak mungkin mengalahkannya dalam pemilihan Gubernur . Beliau juga memiliki sifat licik dan omong besar itu terbukti dengan beliau mengeluarkan majalah bulanan kepada semua masyarakat jakarta dengan berisikan sepak terjang beliau dalam menuntaskan permasalahan jakarta yang mana tidak ada bukti nyata dari beliau. Pak fauzi bowo juga selalu menjanjikan kepada masyarakat jakarta bahwa beliau akan segera menuntuskan masalah kemiskinan , kemacetan dan kebanjiran yang ada di jakarta tapi sampai akhir jabatan beliau tidak ada bukti kongkret yang menunjukkan adanya perubahan yang berarti. Masyarakat Jakarta setiap harinya hanya mendengarkan janji , janji dan janji yang tak ada pembuktian dari Pak fauzi bowo.