Minggu, 04 November 2012

Muatan nasional


Berikut ini adalah contoh dari muatan nasional.


Kaki Lima Sumbang Rp 1 Juta untuk Kantor Baru KPK


Jakarta - Bila di DPR masih jadi perdebatan, masyarakat menindak lanjuti secara konkret wacana donasi untuk pengadaan gedung kantor baru KPK. Donatur pertama yang hari ini menyampaikan langsung donasinya bahkan datang dari kelompok pedagang kaki lima.

Adalah Junaedi Sitorus yang datang menyampaikan amanat dari para sejawatnya para pedagang kaki lima. Uang donasi yang disampaikan oleh pria beruban yang menjabat sebagai Koordinator Persatuan Pedagang Kaki Lima Indonesia (PPKLI) ini nilainya Rp 1 juta.

"Kami menyumbang agar KPK dapat terus berjuang bekerja keras membasmi korupsi dan jangan terhalang oleh ulah tingkah DPR RI," ujar Junaedi kepada wartawan di Kantor KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (25/6/2012).

Donasi yang dalam bentuk uang tunai dan dibungkusnya dalam amplop berwarna putih, diserahkannya kepada Penasihat KPK Abdullah Hehamahua. Tapi karena KPK belum merumuskan teknis pengelolaan uang donasi masyarakat yang rencananya akan ditangani badan independen, maka amplop tersebut Abdullah Hehamahua serahkan kembali kepada Junaedi Sitorus.

"Saya kembalikan amlopnya dan saya bilang akan saya kontak nanti kalau sudah ada mekanisme soal sumbangan dari masyarakat itu," tutur Abdullah ketika ditemui secara terpisah.

Seperti diberitakan, untuk menghindari adanya konflik kepentingan, KPK tidak akan mengurusi sendiri sumbangan untuk pembangunan gedung baru tersebut, melainkan akan menyerahkannya pada lembaga independen. Sampai saat ini bagaimana struktur dan bentuk lembaga independen itu, sedang akan dimatangkan.

"Untuk menghindari berbagai persoalan seperti dari mana dana itu, jangan-jangan dari pencucian uang, KPK akan melakukan verifikasi. Selain itu KPK tidak akan mengelola langsung dana tersebut," ujar Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, di kantornya Jl Rasuna Said, Jaksel, Senin (25/6/2012).

Muatan lokal

Berikut adalah contoh muatan lokal.


Jokowi EffectVoorijder Hilang Berganti Pasukan Pemburu Berita


Jakarta - Biasanya para pejabat selalu menggunakan pasukan pengawalan atau voorijder dalam menjalankan tugas dinas sehari-hari. Voorijder adalah petugas pembuka jalan yang bertugas juga melakukan pengawalan keamanan. Hal ini dilakukan guna menjamin keselamatan dan kelancaran lalu lintas si pemangku jabatan.

Namun, ada yang beda dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Jokowi lebih sering terlihat tanpa pengawalan ketika melaksanakan tugas dinasnya. Seperti Minggu (4/11/2012), Jokowi mengunjungi syukuran Forum Komunikasi Guru Swasta (FKGS) di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Dalam kunjungannya kali ini tidak ada satu pun pengawalan voorijder yang tampak, biasanya dua motor aparat mengawal dari belakang.

Jokowi datang menggunakan mobil Kijang Innova hitam bernomor polisi B 1123 RFR. Di belakangnya ada satu mobil Innova hitam lagi berisi pengawalnya. Tak ada sirine voorijder. 

Yang ada malah sederet mobil media berbaris rapi mengekor mobil Jokowi. Petugas voorijder yang identik dengan pengawalan para pejabat hilang, berganti dengan sedikitnya 5 mobil 'pasukan' pemburu berita. Kehadiran mobil jurnalis dari berbagai stasiun televisi beserta perlengkapannya itu menarik perhatian masyarakat yang menyambut Jokowi. Jokowi yang suka merahasiakan agendanya membuat awak media tak mau kecolongan.

Bahkan gara-gara tidak menggunakan voorijder, Jokowi pernah mengalami kemacetan saat melintas di jembatan layang Tebet menuju Casablanca. Saat itu Jokowi usai berkunjung ke kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.

Saat kampanye pemilihan Gubernur DKI Jakarta lalu, Jokowi berjanji tidak menggunakan voorijder yang kadangkala memicu macet. Setelah menang quick count, janji itu diulanginya lagi.

"Tidak pakai pengawalan," ucap Jokowi di Posko Pemenangan Jokowi-Ahok, Jalan Borobudur No 22, Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2012). Menurut Jokowi, penggunaan pengawalan bukanlah gayanya.

Bahkan tak cuma acara resmi, pasukan pemburu berita itu juga mengintil sampai acara undangan pernikahan yang didatangi Jokowi. Seperti hari ini, saat Jokowi ke gedung Manggala Wanabhakti untuk menghadiri acara hajatan pernikahan putri Irjen Kementerian Perdagangan (Kemendag) Eddy Suseno yang menikahkan putri perempuannya Novita Dwi Handayani dengan Redi Dafrianto. 

Para pemburu berita setia menunggu Jokowi bersalaman, makan hingga akhirnya wawancara usai Jokowi keluar dari gedung itu.