Sabtu, 29 Oktober 2011

Yuk.. Mengenal Indonesia

Yakinkah kita sudah mengenal negeri kita dengan baik? Mari kita pikirkan lagi apa yang kita tahu tentang negeri kita ini, negeri Indonesia. Terbentang dari Sabang sampai Merauke, memiliki berbagai macam kebudayaan yang tersebar di seluruh wilayahnya, Indonesia berdiri dan disegani bangsa-bangsa lain. Namun, apabila seorang asing menanyakan tentang Indonesia, yakinkah kita dapat menjawabnya dengan baik? Oleh karena itu, yuk kita coba mengenali paling tidak beberapa daerah di Indonesia beserta kebudayaan dan ke-unikannya

Mari ke Kota Medan..


Cari Tahu Sedikit tentang Kota Medan


Sebagai ibukota dari Propinsi Sumatra Utara dan kota terbesar ketiga di Indonesia, Medan merupakan campuran yang sempurna dari beberapa suku dan budaya, karena di kota ini didapati beberapa suku, suku Aceh, suku Padang, suku Melayu dan suku Batak. Demikian pula keturunan Cina banyak berdiam di kota ini sejak zaman Belanda, menyebabkan kota ini semakin kaya dengan budayanya. 
Medan MosqueBelawan adalah pelabuhan yang penting di kota Medan yang dari sini kita bisa dengan mudah berlayar ke Penang, Malaysia. Medan memiliki penduduk yang padat dan merupakan tempat yang eksotis untuk dikunjungi khususnya jika anda menyukai alam flora dan fauna. Medan juga merupakan pintu gerbang menuju Danau Toba, danau terbesar di Asia Tenggara, dan Bukit Lawang, tempat konservasi Orang Hutan.

Terdapat dua musim di Medan, Musim Hujan dan Musim Kemarau. Dari bulan November sampai bulan Mei adalah Musim Hujan, sedangkan dari bulan Mei sampai Oktober adalah Musim Kemarau. Medan dapat dicapai dengan mudah dengan pengangkutan udara. Di airport Polonia penerbangan internasional rutin mendarat setiap hari.

Terdapat juga pengangkutan kereta api ke kota-kota di sekitar Medan dan Sumatra Utara. 

Berwisata di Kota Medan

Di Medan, terdapat beberapa tempat menarik bagi para turis. Misalnya Istana Maimoon, Mesjid Raya dengan arsitekturnya yang unik, Museum Sumatra Utara, Pusat Kesawan, Peternakan Buaya, Kebun Binatang Medan, bangunan antik yang indah Balai Kota dan Kantor Pos Pusat, Menara Air dan sebagainya.

Salah satu bangunan yang paling menarik di kota ini adalah Istana Maimoon, istana antik yang dibangun pada tahun 1886. Walaupun sekarang menjadi museum, Istana ini adalah bekas istana resmi Kesultanan Deli. Mesjid Raya yang indah dibangun oleh pemerintah Belanda pada tahun 1906. Dengan atap berwarna hitam dan berbentuk kubahan yang indah, mesjid ini kelihatan sangat unik dan menarik. Mesjid ini juga merupakan salah satu contoh bangunan dengan gaya Moor. Kebanyakan bahan bangunan mesjid ini pada waktu itu diimpor dari luar. Bahan kaca di mesjid ini pada waktu itu diimpor dari Cina, lampu kristalnya berasal dari Amsterdam dan marmer yang digunakan berasal dari Itali.

Di Musium Militer di Medan didapati banyak koleksi senjata antik yang digunakan pada waktu zaman perang kemerdekaan. Musium ini sangat menarik untuk dikunjungi bagi siapa saja yang menaruh minat pada sejarah perang kemerdekaan. Peternakan buaya di Medan adalah yang terbesar di daerah ini, di sini dapat pula disaksikan proses sebuah telur buaya menetas. Ada sekitar dua ribu jenis buaya yang dapat dilihat di peternakan ini. Pengunjung yang tertarik akan proses kehidupan suatu bentuk makhluk akan mendapatkan pengalaman yang berharga dengan mengunjungi tempat ini.

Daerah pertokoan Kesawan diperbaharui di tahun 2002. Di sini sekarang terdapat pusat restoran open air yang terbaru di Medan. Pertokoan Kesawan didirikan pada zaman Belanda dan di sini masih terdapat beberapa bangunan lama yang cukup menarik.

Danau Toba terdapat tidak jauh dari kota Medan, sekitar 2 jam perjalanan dengan kendaraan. Danau ini merupakan danau yang indah dan terbesar di Asia Tenggara, karena itu merupakan tempat favorit para turis. Danau Toba konon terbentuk setelah meletusnya sebuah gunung vulkanik raksasa kuno. Kawah gunung ini konon menjadi Danau Toba sekarang ini. Di tepi danau ini terdapat Kota Parapat, yang memiliki hotel dan villa-villa penginapan. Bangunan tempat Kantor Pengadilan Tinggi dan Bank Indonesia di kota Medan adalah salah satu contoh bangunan dengan gaya arsitek Eropa. 



Medan Dahulu Kala


Sejarah kota Medan juga amat menarik. Pada zaman Belanda, Medan masih merupakan daerah kekuasaan Sultan Deli. Suku Melayu yang ada di Indonesia berasal dari kota Medan dan daerah sekitarnya. Suku ini memiliki banyak kesamaan budaya dengan bangsa Melayu di tanah Malaysia sekarang, karena berasal dari rumpun yang sama.

Medan banyak dikunjungi para turis dari seluruh dunia. Para turis yang mengunjungi Indonesia umumnya akan mengunjungi kota Medan paling tidak sekali. Keragaman budaya dari tempat ini merupakan daya tarik yang utama. Beraneka macam suku terlihat di kota ini, campuran berbagai budaya yang terlihat di sini, dan perkembangan dari beraneka seni menjadikan tempat ini kaya akan kasliannya. Hutan tropisnya, sawah dan padi, danau vulkanik yang misterius dan pantai yang eksotis menambah menarik tempat ini. Ini adalah sebab mengapa Medan amat popular bagi para turis. 



Suku Batak dan Karo


Kalo denger kota Medan kebanyakan orang pasti akan ingat suku Batak dan Karo. Coba kita cari tahu yuk gimana sih suku Batak dan Karo itu.



Batak merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia. Nama ini merupakan sebuah terma kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Tapanuli dan Sumatera Timur, di Sumatera Utara. Suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah: Batak TobaBatak KaroBatak PakpakBatak SimalungunBatak Angkola, dan Batak Mandailing.
Mayoritas orang Batak menganut agama Kristen dan sisanya beragama Islam. Tetapi ada pula yang menganut agama Malim dan juga menganut kepercayaan animisme (disebut Sipelebegu atau Parbegu), walaupun kini jumlah penganut kedua ajaran ini sudah semakin berkurang.


Lanjut ke Kota Yogyakarta..

Yogyakarta??

Kota Yogyakarta adalah salah satu kota besar di Pulau Jawa yang merupakan ibukota dan pusat pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sekaligus tempat kedudukan bagi Sultan Yogyakarta dan Adipati Pakualam.
Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Provinsi DIY dan merupakan satu-satunya daerah yang berstatus Kota di samping 4 daerah lainnya yang berstatus Kabupaten. Kota Yogyakarta terletak di tengah-tengah propinsi DIY, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Tugu JogjaSebelah utara :
Kabupaten Sleman
Sebelah timur :Kabupaten Bantul dan Sleman
Sebelah Selatan :Kabubaten Bantul
Sebelah Barat :Kabupaten Bantul & Sleman
Wilayah kota Yogyakarta terbentang antara 1100 24o 19o sampai 1100 28o 53o Bujur Timur dan 7o 49o sampai 070o15o 24o Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 114 m di atas permukaan laut.





Yogyakarta Luas Juga Yaa


Kota Yogyakarta memiliki luas wilayah tersempit dibandingkan dengan kabupaten lainnya, yaitu 32,5km2 yang berarti 1,025% dari luas Propinsi DIY yang luasnya 3.250 hektar tersebut terbagi menjadi 14 kecamatan, 45 kelurahan, 617 RW dan 2.531 RT.


Dulu Yogyakarta Seperti Apa Yaa??


Keberadaan kota Yogyakarta tidak dapat dilepaskan dari berdirinya kraton Kasultanan Yogyakarta pada tahun Jawa 1682 atau 1756 M yang tersirat dalam candrasengkala memet : DWI NAGA RASA TUNGGAL.

Perjanjian Giyanti atau Palihan Nagari disepakati pada tanggal 13 Februari 1755. Sehari sesudahnya Pangeran Mangkubumi resmi bergelar "Kanjeng Sultan Hamengku Buwana Senapati Ing Ngalaga Ngabdurrahman Sayyidin Panatagama Kalifatullah Ing Ngayogykarta Hadiningrat Ingkang Jumeneng Kaping Sepisan" (Sri Sultan Hamengku Buwana I). Selama menunggui pembangunan fisik kraton, Sri Sultan HB I bertempat tinggal sementara (mesanggrah) di pesanggrahan Garjitowati, Ambarketawang.

Pada hari Kamis Pahing, 13 Syura-Jimakir 1682 tahun Jawa atau 7 Oktober 1756 M, Sri Sultan HB I mulai menempati kraton yang baru. Sejak saat itulah kehidupan sebuah kota mulai bertumbuh. Nama Ngayogyakarta atau Yogyakarta sendiri diambil dari kata "Ayodya", nama kerajaan Prabu Sri Rahma dalam babad Ramayana.

Tanggal 7 Oktober 1756 selanjutnya ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Yogyakarta melalui Peraturan Daerah Kota Yogyakarta no. 6 tahun 2004.



Djogja Tempo Doeloe


Gimana? lumayankan buat nambah pengetahuan dan rasa cinta kita terhadap Tanah Air. Kapan-kapan kita keliling-keliling lagi yuuukk.




Sources : 
http://www.asinah.net/indonesia/medan-indonesian.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batak
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Yogyakarta
http://www.katalogkota.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar